Universitas Brawijaya Wisuda 797 Mahasiswa dalam Wisuda Periode IV TA 2023/2024

Wisudawan berprestasi menjadi sumber motivasi dan inspirasi

AlumniUB.ID (Ilustrasi/Foto: ubtv streaming) – Universitas Brawijaya (UB) telah mewisuda 797 mahasiswa  dalam Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2023/2024, Minggu (1/10/2023). Beberapa wisudawan masuk kategori lulusan berprestasi. Yoana Ervina Febriyanti (FPIK PSDKU Kediri), Stanley Bulain (Fakultas Kedokteran/ FK), dan Gede Indra Bagus Laksana (Fakultas Ilmu Administrasi/FIA) menjadi  wisudawan terbaik UB kali ini.

Sebagaimana dalam publikasi di kanal informasi prasetya.ub.ac.id pada Senin, Yoana Ervina Febriyanti, S.Pi merupakan wisudawan termuda yang lulus di usia 20 tahun dari  Fakultas Perikanan dan  Ilmu Kelautan dari program studi Sosial Ekonomi Perikanan (PSDKU -Program Studi Di Luar Kampus Utama Kediri). Wisudawan ini lulus dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) Sangat Memuaskan sebesar 3,63. Dia menjadi wisudawan termuda karena lebih awal  memasuki jenjang Sekolah Dasar (SD) dibanding teman sebayanya.

“Saya tidak mengikuti program akselerasi apapun. Dulu saya masuk SD usia 4 tahun,” ujar Yoana, sebagaimana dikutip dari laman prasetya UB. Dia masuk SD lebih  awal karena pada saat itu sudah bisa membaca dan  menulis secara lancar. Dia pun sudah punya keinginan yang kuat untuk sekolah sehingga orang tua  mendaftarkannya sekolah. Selalu menjadi yang termuda di sekolah merupakan tantangan tersendiri  bagi Yoana. Dia pernah dianggap terlalu kekanakkanakan oleh teman seangkatannya. Tapi dia menyadari itu konsekuensi yang harus dihadapi. Karena kebutuhan bermainnya harus terlewat sebab tuntutan pelajaran  yang harus dipenuhi.

READ  UB Berikan Layanan Prima untuk Mahasiswa Baru Penyandang Disabilitas

“Namun positifnya, saya bisa belajar bersikap dewasa,” tuturnya. Dia tetap senang masih bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik. Teman-temannya pun dengan senang hati bergaul dengannya. Wanita asli Situbondo ini menyelesaikan studi Sarjana dengan skripsi tentang analisis kelayakan usaha pengolahan Udang Vaname masak beku di perusahaan di kotanya. Perusahaan yang ditelitinya melakukan pembekuan udang vaname untuk tujuan ekspor ke Jepang, Australia, Amerika Serikat, Kanada dan negara di Eropa sejak 2004 sampai sekarang. Dia bersama kakak dan adiknya membuka usaha banana roll bernama ‘banana boat’. Yoana sudah merintis usaha ini selama empat tahun.

“Tapi saya tetap memasukkan lamaran ke beberapa tempat,” katanya.

Stanley Bulain menjadi wisudawan terbaik dari Jurusan Kedokteran FK UB. Selama ini Stanley selalu menetapkan target yang harus ditempuh setiap akan mengambil mata kuliah baru.

“Biasanya ada target belajar yang saya buat per hari sehingga tidak terlalu berat ketika ujian karena harus belajar dari nol,” katanya. Stanley mampu menyelesaikan kuliah dalam waktu 3 tahun 6 bulan dengan IPK mendekati sempurna atau 3.99. Pria asal Malang tersebut juga berorganisasi di Asian Medical Students’ Association (AMSA) FK UB untuk menambah semangat dalam kuliah. Melalui organisasi tersebut, dia juga mendapat kesempatan melakukan networking dan berbagi pengetahuan dengan mahasiswa FK di universitas luar negeri.

READ  Pengurus Ikatan Alumni UB Malang Raya Bertemu Rektor: Membangun Sinergi dan Kolaborasi

“Saat itu ada pertukaran mahasiswa di AMSA dengan mahasiswa FK di Thailand tahun 2021. Saat itu masih masa pandemi sehingga kegiatan dilakukan secara online. Tapi bagi saya, bisa bertemu dengan sesama mahasiswa FK dari luar negeri, berbagi pengalaman tentang kuliah kedokteran, bisa mengenal kebudayaan dan bahasa lain membuat saya semakin banyak belajar,” katanya. Stanley mengatakan di antara pengetahuan yang dia dapatkan adalah mengenal jenis-jenis vaksin COVID yang sedang dikembangkan dan efektivitasnya. “Setelah wisuda, saya berharap bisa segera lulus menjadi dokter, dan melanjutkan ke pendidikan spesialis,” katanya.

Sementara itu, Gede Bagus Indra Laksana mengaku mendapat banyak hal selama kuliah di jurusan Administrasi Bisnis UB. Hal yang paling berkesan bagi peraih IPK 3.94 ini adalah saat membantu UMKM ketika pandemi COVID-19.

“Di antara program yang saya rancang adalah Creativepreneur Local Youth  Innovation. Program itu di re-Inovasi dari Entrepreneurship Inovasi Lab yang  berlangsung pada tahun 2021 saat terjadinya pandemi dan UMKM banyak yang terpuruk,” katanya.

READ  UB Terapkan Kampus Ramah Lingkungan, Gandeng Beam Mobility Indonesia Datangkan Sepeda Listrik

Selain memberikan pelatihan, dia bersama tim juga melakukan analisis permasalahan dari sudut finansial dan analisis strategi bisnisnya.

“Program tersebut dapat memfasilitasi lebih dari 100 UMKM dan bekerjasama dengan marketplace terbesar di Indonesia,” kata mahasiswa yang menyelesaikan kuliah dalam waktu 3 tahun itu. (Diolah dari sumber: PrasetyaUB). **